Selasa, 15 November 2011

Kista

Penyakit kista merupakan penyakit yang menyerang kaum perempuan. Kista sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit ini merupakan penyakit tumor jinak, karena kebanyakan penanganannya tidak melalui operasi besar. Namun berdasarkan tingkatan keganasan, penyakit kista dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Kista non-neoplastik, yang sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan
2. Kista neoplastik, kista ini umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya
Menurut Dr. dr. T. Z.Jacoeb, SpOG-KFER, kista tidak hanya dapat tumbuh di ovariom atau indung telur wanita saja, tetapi juga dapat tumbuh di paru-paru, usus dan bahkan di otak. Penyakit kista dapat disebabkan oleh polusi udara dan debu.
Adanya dioksin dari asap pabrik dan pembakaran gas bermotor dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia yang kemudia akan membantu tumbuhnya kista. Selain itu dari faktor makanan, lemak berlebih atau lemak yang tidak sehat akan mengakibatkan zat-zat lemak tidak dapat dipecah dalam proses metabolisme sehingga akan meningkatkan hormon testosteron.
kista
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.
Penyakit kista juga dapat dikatakan penyakit degeneratif atau keturunan. Jika orang tua atau nenek anda pernah menderita penyakit kista atau mioma, maka dapat dipastikan anda termasuk salah satu keturunan pembawa sifat penyakit kista.
Namun pembawa sifat bukan berarti penderita penyakit kista, anda dapat mencegah timbulnya penyakit kista dengan gaya hidup sehat. Hindari makanan-makanan berlemak tinggi, rajinlah berolah raga serta konsumsilah makanan dan minuman yang mengandung antioksidan. Karena antioksidan dapat menangkal radikal bebas dari polusi debu dan udara.
Walau pun peynyakit kista termasuk penyakit jinak, tatapi penyakit ini memiliki potensi untuk menjadi penyakit ganas. Dan apabila sudah menjadi seperti itu maka harus ditangani serius. Meskipun toh belum ganas, kista jika terplintir akan mengakibatkan rasa sakit yang sangat perih.
Beberapa gejala timbulnya penyakit kista adalah rasa nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Dan jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.


Yang dimaksud dengan kista adalah suatu kantung yang berisi cairan, bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga cair (serous). Penyebab utamanya masih menjadi misteri, namun ada literatur yang menyebutkan bahwa kista berasal dari telur yang gagal berovulasi, ada juga yang menyatakan bahwa kista diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan Akhirnya tertampung, dan makin lama makin besar. Kista menempati rongga-rongga di dalam tubuh, yang paling terkenal adalah kista indung telur (Ovarian Cysts).

Selama masih berukuran kecil dan jinak, kista sebetulnya tidak akan mengganggu kesuburan. Sedangkan kalau kistanya berukuran besar, sebetulnya yang terganggu pun bukan kesuburannya, melainkan kehamilannya, karena kista tersebut bisa memenuhi rongga rahim dan menghalangi pertumbuhan sel telur yang telah terbuahi.

Yang berbahaya dari kista terutama ada 2, yaitu 1) apabila seorang penderita kista mengalami kehamilan, saat kehamilan menjadi besar, kista dapat terpelintir dan pecah, yang dapat menyebabkan emboli dan bisa mengakibatkan kematian, dan 2) apabila kista berkembang menjadi tumor ganas, atau bahkan kanker.

Itulah mengapa, jika seseorang menderita kista, satu-satunya jalan yang disarankan adalah dengan cara mengangkat kista tersebut untuk mencegahnya berkembang menjadi bentuk yang lebih membahayakan, walaupun tidak ada jaminan setelah kista tersebut diangkat, tidak akan terbentuk kista kembali. Karena pada dasarnya, selama seorang wanita masih mampu menghasilkan sel telur, maka kemungkinan terjadinya kista akan tetap ada. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar